Wednesday, May 30, 2012
Perekonomian Indonesia Saat Ini
Negara kita telah mengalami beberapa pergantian sistem
perekonomian dari pemerintahan orde lama, orde baru dan reformasi ataupun
demokrasi saat ini yang sedang berlangsung. Sebelum membahas lebih jauh
mengenai sistem perekonomian saat ini. Tidak ada salahnya jika kita sebagai
warga Negara mengetahui sistem-sistem perekonomian apa saja yang pernah
dijalani oleh Negara Indonesia.
Ada beberapa sistem yang perlu kita tahu, diantaranya adalah
:
1.
Sistem
Ekonomi Liberal (1950 – 1959)
2.
Sistem
Ekonomi Estatisme (1959 – 1966)
3.
Sistem
Ekonomi Pancasila (1998 – Sekarang)
Setelah era reformasi
Indonesia mengalami banyak kendala khususnya di bidang perekonomian yang
mengakibatkan terjadinya krisis ekonomi. Dan ini membuat Indonesia terpuruk
untuk jangka waktu yang cukup lama.
Oleh karena itu,
pemerintah diharap bisa mendorong pertumbuhan Indonesia sebaik mungkin dengan
banyaknya peluang yang ada, baik dari sektor investasi, saham obligasi.
Sehingga pemerintah mampu menarik investor asing untuk menanamkan modalnya di
Indonesia.
Dibalik membaiknya
perekonomian Indonesia, masih ada beberapa sektor yang harus dibenahi oleh
pemerintah. Beberapa sektor ini apabila dapat diperbaiki tentunya dapat
membantu pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi lebih baik lagi. Berikut adalah
beberapa sektor yang harus ditangani oleh pemerintah.
1.
Pengangguran
Masalah pengangguran adalah masalah yang paling
sulit diatasi di Indonesia, hal ini disebabkan karena kurang meratanya
pembangunan daerah dan tidak adanya lapangan kerja yang cukup. Sehingga dalam
konteks negatif dengan banyaknya angka pengangguran dapat menimbulkan efek
kriminalitas demi terpenuhinya tuntutan hidup. Dalam hal ini pemerintah
seharusnya mampu membangun industri dalam negeri sehingga mampu menyerap tenaga
kerja yang cukup banyak sehingga dapat mengurangi angka pengangguran.
2. Sumber Daya Manusia
Seperti kita
ketahui Indonesia merupakan negara yang kaya akan Sumber Daya Alam (SDA) yaitu
kaya akan hasil laut, agraris dan pertambangan. Akan tetapi mayoritas
dari sektor ini dikelola oleh pihak asing, hal ini terjadi karena kurang
mumpuninya kualitas SDM Indonesia. Hal ini terjadi karena kurang bagusnya
sektor pendidikan di Indonesia dalam menghasilkan kualitas SDM yang ada.
3.
Inflasi
Inflasi diwarnai
dengan kenaikan harga-harga komoditi secara umum. Seperti saat ini harga BBM
dipastikan naik. Untuk asumsi inflasi, jika pemerintah melakukan pembatasan
BBM, semula BI memperkirakan angka inflasi ada di level 4,4%. Tapi, dengan
kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi dan TTL, maka inflasi
diperkirakan sekitar 6,8% – 7,1%. Hal ini sangat memprihatinkan, dan pastinya
akan memberatkan masyarakat. Dalam konteks ini pemerintah harus cermat dalam
mengambil keputusan.
4.
Korupsi
Indonesia
merupakan salah satu negara dengan jumlah korupsi tertinggi, ini sudah dimulai
sejak kepemimpinan Presiden Soeharto pada masa orde baru, akan tetapi saat itu
kasus korupsi tidak banyak diketahui karena kekuasaan mampu menutupinya. Dan
sampai sekarang ini, masalah korupsi tidak bisa hilang. Hal ini disebabkan
karena kurangnya pengawasan terhadap sistem pemerintahan dan keberpihakan hukum
kepada orang-orang yang memiliki kuasa.
5.
Kesejahteraan Penduduk
Saat ini
mayoritas penduduk Indonesia masih berada di bawah garis kemiskinan. Sehingga
dapat dikatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia masih belum bisa mengatasi angka
kemiskinan. Hal ini seharusnya menjadi tanggung jawab pemerintah dimana
berusaha dan berupaya untuk mengurangi angka kemiskinan.
Sistem Perekonomian Indonesia
Mengarah Pada Kapitalis?
Jika
diamati dari gejalanya dan jika kita berusaha mengamatinya lebih jauh lagi.
Indonesia saat ini lebih condong ke Barat dan bisa dikatakan hampir mirip
dengan sistem ekonomi yang dianut oleh Amerika Serikat yang notabene adalah
kapitalis. Dan pertanyaannya sekarang, Apakah sistem perekonomian yang condong
ke barat bisa cocok dengan kondisi di Indonesia saat ini?
Amerika,
Negara super power yang katanya
merajai dunia dan menjadi pusat segala macam peradaban, ternyata memiliki
sistem perekonomian yang buruk. Masih ingat dengan kasus Enron dan Worldcom?
Perusahaan raksasa itu hancur karena manipulasi yang dilakukan oleh manajemen
perusahaan demi keuntungan golongan tertentu.
Beberapa
tahun belakangan ini, kita juga dikagetkan dengan anjloknya saham yang ada di
Wall Street karena salah satu perusahaan properti mengalami kebangkrutan yang
berakibat fatal pada sistem perekonomian yang lain. Kondisi tersebut hampir sama
dengan yang terjadi di Indonesia bukan?
Dalam
hal ini Indonesia tidak mempunyai pilihan lain, yang membuat posisi Indonesia
cukup dilematis. Disisi lain dengan kondisi Indonesia saat ini, sudah barang
tentu Indonesia sangat membutuhkan aliran dana dari pihak Negara Barat yang
notabene kapitalis, demi berlangsungnya kegiatan ekonomi di Indonesia. Tapi
disisi lain Indonesia juga menyadari bahwa dia akan menjadi bulan-bulanan dari
Negara Barat yang tidak lain adalah “Para Kreditur”. Cukup ironis tentunya
mendengar kondisi ekonomi Indonesia yang seperti anak ayam yang kehilangan
induknya,yang tidak mampu berdiri sendiri.
Didalam
setiap sistem perekonomian yang dianut oleh sebuah negara, selalu ada dampak
positif yang menguntungkan. Dan dampak positifnya, Indonesia dapat ikut
bersaing dalam pasar bebas global dimana di era globalisasi dengan banyaknya
persaingan dari negara lainnya, Indonesia mempunyai kesempatan untuk ikut andil
didalamnya. Jika menyebutkan dampak positifnya, dalam setiap sistem ekonomi
pasti selalu ada dampak negatif yang mengiringi dalam perjalanan sistem ekonomi
yang sedang berjalan. Dampak negatif ini bisa terjadi karena kurang perhitungan
yang pasti dari pemerintah itu sendiri dalam mengambil suatu keputusan ataupun
kebijakan.
Dan
dampak negatif dari sistem kapitalis adalah yang paling utama, adanya krisis
global yang terjadi sekarang ini. Selain krisis global, banyaknya perusahaan
negara yang tidak lagi milik negara seutuhnya seperti halnya Pertamina yang
sudah ada campur tangan pihak asing saat ini, banyaknya pengangguran karena
lapangan usaha yang cukup terbatas, angka kemiskinan yang setiap tahunnya terus
bertambah, dan banyaknya perusahaan yang mengalami kebangkrutan, karena tidak
mampu bersaing di era globalisasi ini.
Apa
yang terjadi? Seperti yang sudah dijelaskan diatas, Indonesia butuh waktu, daya
dan upaya untuk mengatasinya.
References:
http://rinamega.blogspot.com
http://finalgetsugatensho.wordpress.com
http://anneahira.com
Penulis: Ahsan AG
What ever comes on our way, what ever bad we have rage inside this, we always have a choice. We choose to be the best of ourselves. The choice that makes who we are and we can always choose to do what the right. Read More →
Related Posts:
Kapitalis
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments: