Ad 468 X 60

Wednesday, May 30, 2012

Widgets

Perekonomian Indonesia Saat Ini

Negara kita telah mengalami beberapa pergantian sistem perekonomian dari pemerintahan orde lama, orde baru dan reformasi ataupun demokrasi saat ini yang sedang berlangsung. Sebelum membahas lebih jauh mengenai sistem perekonomian saat ini. Tidak ada salahnya jika kita sebagai warga Negara mengetahui sistem-sistem perekonomian apa saja yang pernah dijalani oleh Negara Indonesia.

Ada beberapa sistem yang perlu kita tahu, diantaranya adalah :
1.    Sistem Ekonomi Liberal (1950 – 1959)
2.    Sistem Ekonomi Estatisme (1959 – 1966)
3.    Sistem Ekonomi Pancasila (1998 – Sekarang)
Setelah era reformasi Indonesia mengalami banyak kendala khususnya di bidang perekonomian yang mengakibatkan terjadinya krisis ekonomi. Dan ini membuat Indonesia terpuruk untuk jangka waktu yang cukup lama.

Oleh karena itu, pemerintah diharap bisa mendorong pertumbuhan Indonesia sebaik mungkin dengan banyaknya peluang yang ada, baik dari sektor investasi, saham obligasi. Sehingga pemerintah mampu menarik investor asing untuk menanamkan modalnya di Indonesia.

Dibalik membaiknya perekonomian Indonesia, masih ada beberapa sektor yang harus dibenahi oleh pemerintah. Beberapa sektor ini apabila dapat diperbaiki tentunya dapat membantu pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi lebih baik lagi. Berikut adalah beberapa sektor yang harus ditangani oleh pemerintah.
    1.    Pengangguran
Masalah pengangguran adalah masalah yang paling sulit diatasi di Indonesia, hal ini disebabkan karena kurang meratanya pembangunan daerah dan tidak adanya lapangan kerja yang cukup. Sehingga dalam konteks negatif dengan banyaknya angka pengangguran dapat menimbulkan efek kriminalitas demi terpenuhinya tuntutan hidup. Dalam hal ini pemerintah seharusnya mampu membangun industri dalam negeri sehingga mampu menyerap tenaga kerja yang cukup banyak sehingga dapat mengurangi angka pengangguran.
2.  Sumber Daya Manusia
Seperti kita ketahui Indonesia merupakan negara yang kaya akan Sumber Daya Alam (SDA) yaitu kaya akan hasil laut, agraris dan pertambangan.  Akan tetapi mayoritas dari sektor ini dikelola oleh pihak asing, hal ini terjadi karena kurang mumpuninya kualitas SDM Indonesia. Hal ini terjadi karena kurang bagusnya sektor pendidikan di Indonesia dalam menghasilkan kualitas SDM yang ada.
3.    Inflasi
Inflasi diwarnai dengan kenaikan harga-harga komoditi secara umum. Seperti saat ini harga BBM dipastikan naik. Untuk asumsi inflasi, jika pemerintah melakukan pembatasan BBM, semula BI memperkirakan angka inflasi ada di level 4,4%. Tapi, dengan kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi dan TTL, maka inflasi diperkirakan sekitar 6,8% – 7,1%. Hal ini sangat memprihatinkan, dan pastinya akan memberatkan masyarakat. Dalam konteks ini pemerintah harus cermat dalam mengambil keputusan.
4.    Korupsi
Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah korupsi tertinggi, ini sudah dimulai sejak kepemimpinan Presiden Soeharto pada masa orde baru, akan tetapi saat itu kasus korupsi tidak banyak diketahui karena kekuasaan mampu menutupinya. Dan sampai sekarang ini, masalah korupsi tidak bisa hilang. Hal ini disebabkan karena kurangnya pengawasan terhadap sistem pemerintahan dan keberpihakan hukum kepada orang-orang yang memiliki kuasa.
5.    Kesejahteraan Penduduk
Saat ini mayoritas penduduk Indonesia masih berada di bawah garis kemiskinan. Sehingga dapat dikatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia masih belum bisa mengatasi angka kemiskinan. Hal ini seharusnya menjadi tanggung jawab pemerintah dimana berusaha dan berupaya untuk mengurangi angka kemiskinan.

Sistem Perekonomian Indonesia Mengarah Pada Kapitalis?

Jika diamati dari gejalanya dan jika kita berusaha mengamatinya lebih jauh lagi. Indonesia saat ini lebih condong ke Barat dan bisa dikatakan hampir mirip dengan sistem ekonomi yang dianut oleh Amerika Serikat yang notabene adalah kapitalis. Dan pertanyaannya sekarang, Apakah sistem perekonomian yang condong ke barat bisa cocok dengan kondisi di Indonesia saat ini?

Amerika, Negara super power yang katanya merajai dunia dan menjadi pusat segala macam peradaban, ternyata memiliki sistem perekonomian yang buruk. Masih ingat dengan kasus Enron dan Worldcom? Perusahaan raksasa itu hancur karena manipulasi yang dilakukan oleh manajemen perusahaan demi keuntungan golongan tertentu.

Beberapa tahun belakangan ini, kita juga dikagetkan dengan anjloknya saham yang ada di Wall Street karena salah satu perusahaan properti mengalami kebangkrutan yang berakibat fatal pada sistem perekonomian yang lain. Kondisi tersebut hampir sama dengan yang terjadi di Indonesia bukan?

Dalam hal ini Indonesia tidak mempunyai pilihan lain, yang membuat posisi Indonesia cukup dilematis. Disisi lain dengan kondisi Indonesia saat ini, sudah barang tentu Indonesia sangat membutuhkan aliran dana dari pihak Negara Barat yang notabene kapitalis, demi berlangsungnya kegiatan ekonomi di Indonesia. Tapi disisi lain Indonesia juga menyadari bahwa dia akan menjadi bulan-bulanan dari Negara Barat yang tidak lain adalah “Para Kreditur”. Cukup ironis tentunya mendengar kondisi ekonomi Indonesia yang seperti anak ayam yang kehilangan induknya,yang tidak mampu berdiri sendiri.

Didalam setiap sistem perekonomian yang dianut oleh sebuah negara, selalu ada dampak positif yang menguntungkan. Dan dampak positifnya, Indonesia dapat ikut bersaing dalam pasar bebas global dimana di era globalisasi dengan banyaknya persaingan dari negara lainnya, Indonesia mempunyai kesempatan untuk ikut andil didalamnya. Jika menyebutkan dampak positifnya, dalam setiap sistem ekonomi pasti selalu ada dampak negatif yang mengiringi dalam perjalanan sistem ekonomi yang sedang berjalan. Dampak negatif ini bisa terjadi karena kurang perhitungan yang pasti dari pemerintah itu sendiri dalam mengambil suatu keputusan ataupun kebijakan.

Dan dampak negatif dari sistem kapitalis adalah yang paling utama, adanya krisis global yang terjadi sekarang ini. Selain krisis global, banyaknya perusahaan negara yang tidak lagi milik negara seutuhnya seperti halnya Pertamina yang sudah ada campur tangan pihak asing saat ini, banyaknya pengangguran karena lapangan usaha yang cukup terbatas, angka kemiskinan yang setiap tahunnya terus bertambah, dan banyaknya perusahaan yang mengalami kebangkrutan, karena tidak mampu bersaing di era globalisasi ini.

Apa yang terjadi? Seperti yang sudah dijelaskan diatas, Indonesia butuh waktu, daya dan upaya untuk mengatasinya.

References:
http://rinamega.blogspot.com
http://finalgetsugatensho.wordpress.com
http://anneahira.com

SHARE THIS POST   

  • Facebook
  • Twitter
  • Myspace
  • Google Buzz
  • Reddit
  • Stumnleupon
  • Delicious
  • Digg
  • Technorati
Penulis: Ahsan AG
What ever comes on our way, what ever bad we have rage inside this, we always have a choice. We choose to be the best of ourselves. The choice that makes who we are and we can always choose to do what the right. Read More →

0 comments: