Monday, February 6, 2012
Mengapa Bangsa Yahudi Bisa Sedemikian Pintarnya?
Kalau anda membenci negara
Vatikan, lalu anda mengumumkannya ke banyak orang, secara tidak langsung anda mengajak bermusuhan seluruh pemeluk agama Katolik. Karena
disitulah pusatnya agama Katolik. Begitu
pula kalau anda membenci negara Tibet, anda mengajak ribut pemeluk
agama Budha. Karena di negara itu hampir seluruh warga negaranya memeluk
agama Budha.
Tapi kalau anda membenci dan mencaci maki negara Israel alias bangsa Yahudi, dijamin anda sependapat bahkan didukung oleh masyarakat dunia lainnya. Karena bangsa Yahudi memang pembuat onar dan demen amat dengan perbuatan menindas dan menganiaya. Herannya “bangsa cuman secuil gitu doank kok gak ada yang bisa ngelarang dan ngeberantasinnya ya ???“ Mana PBB dan seluruh organisasi kemanusiaan dunia ? Jawabannya Cuma satu kalimat saja :
"Karena bangsa Yahudi adalah salah satu bangsa yang menguasai dunia karena kecerdasan dan kelicikannya baik dari segi sains, bisnis, maupun teknologi"
Mana ada yang berani coba ??? Saya
tidak membahas dari segi liciknya bagaimana, tapi saya akan membahas
dari segi Kenapa Orang-Orang Yahudi itu pintar sehingga bisa menguasai
dunia ??!!!
Dan yang PALING PENTING-nya: Bagaimana kita bisa menirunya ???!!! (seluruh bangsa Indonesia wajib baca artikel ini nich). Sebelum anda baca artikel ini lebih lanjut….saya kasih tau nih ya artikel ini panjaaaaang dan butuh konsentrasi khusus. Jadi
kalau lagi chatting sambil ngakak-ngakak, lagi facebukan untuk
ngomentarin status-status teman, lagi download lagu dan film, atau lagi
ngeliat-ngeliat gambar…. Plise………. STOP dulu !!!
Baca artikel ini sampai selesai. Baru anda boleh melanjutkan kegiatan anda tadi. Oke ?? Oia sebelum benar-benar dimulai,artikel ini rampung setelah megumpulkan 4 sumber materi yang saya dapatkan :
1. Artikel Dr Stephen Carr Leon tentang Thesis Phd-nya yang dibuatnya menurut pengamatannya selama 8 tahun di Israel.
2. Seminar Quantum Life Transformation yang saya ikuti dengan pembicara Adi W Gunawan. (#1 The Re-Educator & Mind Navigator).
3. Buku di Gramedia yang menguak tentang kebusukan bangsa Yahudi.
4. Buku Born To Be Genius.
5. Pembicara Ibu Roesmiati Soepandji di seminar QLT juga (Ibu dari Jaksa Agung yang sekarang ; Hendarman Soepandji)
2. Seminar Quantum Life Transformation yang saya ikuti dengan pembicara Adi W Gunawan. (#1 The Re-Educator & Mind Navigator).
3. Buku di Gramedia yang menguak tentang kebusukan bangsa Yahudi.
4. Buku Born To Be Genius.
5. Pembicara Ibu Roesmiati Soepandji di seminar QLT juga (Ibu dari Jaksa Agung yang sekarang ; Hendarman Soepandji)
Okeh kita mulai !
Dr Stephen Carr Leon menghabiskan masa 3 tahun di Israel untuk menjalani housemanship di beberapa rumah sakit disana. Dirinya melihat ada beberapa hal yang menarik yang dapat ditarik sebagai bahan tesisnya, yaitu “Mengapa Yahudi Pintar?” Ketika
tahun kedua, akhir bulan Desember 1980, Stephen sedang menghitung hari
untuk pulang ke California, terlintas di benaknya, apa sebabnya Yahudi
begitu pintar? Kenapa
Tuhan memberi kelebihan kepada mereka? Apakah ini suatu kebetulan? Atau
hasil usaha sendiri? (pertanyaan yang sama dalam benak saya, kenapa
setiap orang sukses tak lepas dari bangsa Yahudi lagi bangsa Yahudi lagi
!)
Maka Stephen tergerak membuat tesis untuk Phd-nya. Dengan tekadnya yang bulat maka dimulailah pengamatannya itu.
Masa Kehamilan Sang Ibu
Begitu
wanita Israel yang mengetahui bahwa dirinya tengah mengandung anak,
maka langsung sang ibu tersebut sering bernyanyi dan bermain piano dan
juga membeli buku matematika. Bermain
piano dan bernyanyi bertujuan untuk mempengaruhi suasana hati bawaan si
bayi tersebut ketika lahir. Dengan bernyanyi dan bermain piano,maka
sang ibu akan merasakan ketenangan. Diharapkan sang bayi akan memiliki karakter bawaan yang tenang dan berfikir matang ketika menghadapi masalah hidup nantinya. Sedangkan mengerjakan soal matematika bertujuan untuk mengembangkan kecerdasan otak bayi yang ada dalam kandungannya.
Agar anak mereka terkahir dengan otak jenius. Dan para ibu Yahudi yang tengah mengandung, terus menerus mengerjakan
soal matematika yang ada sampai tiba saat melahirkan. Kadang mereka
mengerjakan bersama suaminya dan bertanya kepada saudara-saudaranya bila
ada soal yang terasa sulit. Artinya…mereka
tidak melatih kecerdasan otak anak mereka dari kecil, dari balita, dari
umur 3 bulan, tapi dari sejak di dalam kandungan ! Sebuah perencanaan yang dalam sekali !
Cara Makan
Sejak
awal mengandung dia suka sekali memakan kacang badam dan korma bersama
susu. Tengah hari makanan utamanya roti dan ikan tanpa kepala (sekali
lagi, tanpa kepala!) bersama salad yang dicampur dengan badam dan
berbagai jenis kacang-kacangan. Menurut
wanita Yahudi itu, daging ikan sungguh baik untuk perkembangan otak dan
kepala ikan mengandungi kimia yang tidak baik yang dapat merusak
perkembangan dan penumbuhan otak anak didalam kandungan. Sama seperti kebiasaan orang Jepang yang jenius juga dalam kerajinan memakan daging ikan. Ini
adalah adat orang orang Yahudi ketika mengandung. Menjadi semacam
kewajiban untuk ibu yang sedang mengandung mengonsumsi pil minyak ikan.
Ketika
diundang untuk makan malam bersama orang orang Yahudi. Begitu Stephen
menceritakan, “Perhatian utama saya adalah menu mereka. Pada setiap
undangan yang sama saya perhatikan, mereka gemar sekali memakan ikan
(hanya isi atau fillet),” ungkapnya. Biasanya kalau sudah ada ikan,
tidak ada daging. Ikan dan daging tidak ada bersama di satu meja.
Menurut keluarga Yahudi, campuran daging dan ikan tak bagus dimakan
bersama. Salad dan kacang, harus, terutama kacang badam. Prinsip
: “Kalau sudah makan ikan, tidak boleh ada daging yang dimakan
bersamaan“ ternyata sama dengan prinsip makannya Rasullullah SAW,
manusia terjarang sakit sedunia. Mereka
juga akan makan buah-buahan dahulu sebelum hidangan utama. Jangan
terperanjat jika Anda diundang ke rumah Yahudi Anda akan dihidangkan
buah-buahan dahulu. Menurut mereka, dengan memakan hidangan kabohidrat
(nasi atau roti) dahulu kemudian buah buahan, ini akan menyebabkan kita
merasa ngantuk. Akibatnya lemah dan payah untuk memahami pelajaran di sekolah. Ternyata
makan buah dahulu baru nasi, akan menyebabkan buah busuk. Karena proses
pencernaan makanan di dalam perut kita itu memakan waktu yang lama.
Sehingga akan membuat buah mengalami antrian yang panjang sampai
akhirnya dia keburu busuk duluan.
(Pernah membiarkan apel yang sudah terkelupas khan ? lama-lama akan
kuning dan bisa membusuk khan ? itu hanya didiamkan dan terkena udara
loh…bagaimana kalau dicampur olahan makanan di dalam perut kita ? Sudah
pasti busuk duluan sebelum dapat diproses. Jadi istilah “makan buah
setelah makan nasi” sebagai pencuci mulut itu SALAH. Makan buah sebelum
makan nasilah yang benar, bukan setelah makan nasi. Percuma).
Anak-Anak Yahudi
Perhatian
Stephen selanjutnya adalah mengunjungi anak-anak Yahudi. Mereka sangat
memperhatikan makanan, makanan awal adalah buah buahan bersama kacang
badam, diikuti dengan menelan pil minyak ikan (code oil lever).
Kacang
Badam = Kacang Almond, atau Buah Almond, mirip dengan Buah Persik dan
Aprikot, hanya saja daging buahnya dibuang saat dipanen, sehingga hanya
menyisakan bijinya, karena itu disebut sebagai kacang. Dalam pengamatan Stephen, anak-anak Yahudi sungguh cerdas. Rata-rata mereka memahami tiga bahasa: Hebrew, Arab dan Inggris. (Ternyata mempelajari sesuatu yang baru itu menyeimbangkan kedua belah
otak kita. Contohnya ya seperti mempelajari bahasa yang berbeda-beda).
Sejak kecil pula mereka telah dilatih bermain piano dan biola. Ini adalah suatu kewajiban. Menurut mereka bermain musik dan memahami not dapat meningkatkan IQ. Sudah tentu bakal menjadikan anak pintar. Ini menurut saintis Yahudi, hentakan musik dapat merangsang otak. Tak heran banyak pakar musik dari kaum Yahudi. Musik
yang mereka dengarkan ya musik yang bisa menambahkan kecerdasan otak
mereka. Yaitu musik yang lagak-lagak bethoven gitu deh. (Ternyata sesuai dengan yang dikatakan Adi W Gunawan di buku Born To BE Genius).
Masa Kanak-Kanak
Seterusnya
di kelas 1 hingga 6, anak anak Yahudi akan diajar matematika berbasis
perniagaan. Pelajaran IPA sangat diutamakan. Di dalam pengamatan
Stephen, “Perbandingan dengan anak anak di California, dalam tingkat
IQ-nya bisa saya katakan 6 tahun kebelakang!” katanya. Segala
pelajaran akan dengan mudah di tangkap oleh anak Yahudi. Selain dari
pelajaran tadi, olahraga juga menjadi kewajiban bagi mereka. Olahraga yang diutamakan adalah memanah, menembak dan berlari. Menurut teman Yahudi-nya Stephen, memanah dan menembak dapat melatih
otak fokus. Disamping itu menembak bagian dari persiapan untuk membela
negara. Saya pernah
membaca buku (saya lupa judulnya) yang mengatakan: kalau anak-anak
yang jago dalam hal olahraga, biasanya mereka mempunyai kemampuan
mengambil keputusan yang cepat, karena otak mereka terlatih bergerak
cepat, terlepas dari bagus atau tidaknya prestasi mereka disekolah.
Sekolah Tinggi
Di
sini murid-murid digojlok dengan pelajaran sains. Mereka didorong untuk
menciptakan produk. Meski proyek mereka kadangkala kelihatannya lucu
dan memboroskan, tetap diteliti dengan serius. Apalagi kalau yang diteliti itu berupa senjata, medis dan teknik. Ide itu akan dibawa ke jenjang lebih tinggi. Satu
lagi yg diberi keutamaan ialah fakultas ekonomi. Dr Stephen Carr Leon
sungguh terperanjat melihat mereka begitu agresif dan seriusnya mereka
belajar ekonomi. Di akhir tahun diuniversitas, mahasiswa diharuskan mengerjakan proyek. Dam mereka harus mempraktekannya. Anda hanya akan lulus jika tim Anda (10 pelajar setiap kumpulan) dapat keuntungan sebanyak $US 1 juta! Anda terperanjat? Itulah kenyataannya. Entrpreneurship dan networking digelorakan.
Merokok Bagi Mereka Adalah Sesuatu Yang Tabu
Bila
Anda diundang makan di rumah Yahudi, jangan sekali kali merokok. Tanpa
sungkan mereka akan menyuruh Anda keluar dari rumah mereka. Menyuruh
Anda merokok di luar rumah mereka. Menurut
ilmuwan Israel, penelitian menunjukkan nikotin dapat merusakkan sel
utama pada otak manusia dan akan melekat pada gen. Artinya, keturunan
perokok bakal membawa generasi yang cacat otak (bodoh). Suatu penemuan
dari saintis gen dan DNA Israel.
Jadi
merokok merupakan sesuatu yang kejam dan menjijikan bagi orang Israel !
Perbuatan terkutuk dan kejam bagi mereka mungkin. Karena bukan saja
merusak gen untuk keturunannya, tapi juga merusak gen orang-orang yang
ikut menghirupnya. Hei bandingkan dengan Indonesia !!! Di
jalanan, di angkot, di mall-mall, di warteg, di kampus, bahkan di
beberapa TERAS MASJID yang pernah saya kunjungi. (Aoa coba di tempat
ibadah, malah ada perusak generasi bangsa, yang namanya rokok).
Kalau mau negeri ini berubah dan anak bangsa kita cerdas-cerdas, hilangkan rokok ! Jangan
menyalahkan pemerintah dulu dech… para orang miskin jangan cuma bisa
menuntut pemerintah banyak melakukan korupsi dech… Rokok dulu tuh
hilangin ! (Uang rokok mendingan buat beli beras). Jadi
mahasiswa jangan belagu ikutan demo-demo dech, kalau masih gelantungan
di bis sambil ngebulin asap rokok ! Apalagi kalo masih anak sekolahan !
Para
ustad-ustad di pesantren tolong dilepas tuh sorban, kalo masih ngebulin
asap rokok ! (ustad yang gak ngerokok jangan ngamuk ya…). Kalau
anda perokok yang jadi tersinggung dengan bagian diatas, Silahkan Hack
Blog ini, kalau anda bisa memberikan contoh bangsa yang sukses dan maju
dengan disertai budaya merokok yang mewabah. Tidak bakalan ada. Okeyh…
Mari
kita bersama-sama simpulkan kenapa bangsa Yahudi bisa sangat amat
sangat cerdas sehingga bisa menguasai dunia, baik dari segi kepintaran,
teknologi, maupun perekonomian.
1. Melahirkan anak dan keturunan yang cerdas adalah keharusan. Tentunya bukan perkara yang bisa diselesaikan semalaman. Perlu proses dan ketekunan dalam membina generasi penerus.
( kesimpulan Dr Stephen Carr Leon)
2. Para orang tua bangsa Yahudi mengerti bahwa melatih anak menjadi cerdas, bukan saat anak mereka umur belasan tahun ataupun masih kecil, tapi saat anak mereka masih di dalam kandungan ! Mereka mengerti baik karakter dan kepintaran anak, tergantung dari aktivitas apa yang para ibu lakukan sewaktu mengandung anak tersebut.
( Ini kesimpulan saya dari perkataan Ibu Roesmiati Soepandji )
3. Mereka mengharamkan rokok !!!
From: http://khalidabdullah.com
Penulis: Ahsan AG
What ever comes on our way, what ever bad we have rage inside this, we always have a choice. We choose to be the best of ourselves. The choice that makes who we are and we can always choose to do what the right. Read More →
Related Posts:
Dunia Islam
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments: