Tuesday, March 19, 2013
Matematika Ibadah: Sebuah Renungan Tentang Waktu
Laki-laki
Baligh ± 15 tahun dan Wanita
Baligh ± 12 tahun.
Usia Yang tersisa untuk kita beribadah kepada
Allah SWT kita pukul rata dengan rumus:
MATI – BALIGH = sisa USIA……………..65 –
15 = 50 tahun.
Berapa sebenarnya waktu yang digunakan untuk
ibadah? Gambaran kotornya:
Mari kita tela’ah bersama.
Waktu kita tidur ± 8 jam/hari.
Dalam 50 tahun waktu yang habis dipakai tidur 18.250 hari x 8 jam = 146.000 jam = 16 tahun, 7 bulan……di bulatkan jadi 17 tahun. Logikanya: Alangkah sayangnya waktu 17
tahun habis di gunakan untuk tidur, padahal kita akan tertidur dari dunia untuk
selamanya.
Catatan: Yang lebih bermasalah lagi bagi mereka
yang tumor alias tukang molor bisa jadi 12 jam/hari = 25 tahun habis tertidur. Hati-hati dengan penyakit “TUMOR”.
Waktu aktivitas kita di siang hari ± 12 jam.
Dalam 50 tahun waktu yang habis dipakai aktivitas: 18.250 hari x 12
jam = 219.000 jam = 25 tahun. Aktivitas disiang hari: Ada yang bekerja, atau
bercinta, ada yang belajar atau mengajar, ada yang sekolah atau kuliah, ada
yang makan sambil jalan-jalan, ada pula yang gambling sambil maling dan masih banyak
lagi aktivitas lainnya yang tak pernah bisa disamaratakan satu dengan yang lain.
Waktu aktivitas santai atau rilexsasi ± 4 jam.
Dalam 50 tahun waktu yang dipakai
rileksasi 18.250 hari x 4 jam = 73.000 jam = 8 tahun. Realisasi rileksasi: biasanya nonton TV sambil minum kopi, ada pula yang belajar
mati-matian/bikin contekan habis-habisan buat ujian, atau mungkin dihabiskan
termenung di buai khayalan……17 tahun + 25 tahun + 8 tahun = 50 tahun Plus
plos/Balance Tidur……Ngelembur…Nganggur.
Lalu kapan Ibadahnya??????
Padahal manusia diciptakan-Nya tiada lain dan
tiada bukan untuk semua dan segalanya hanyalah beribadah kepada-Nya, karena
satu hal yang pasti kita akan kembali ke alam hakiki Illahi.
“Maut datang menjemput tak pernah bersahut.
Malaikat datang menuntut untuk
merenggut. Manusia tak kuasa
untuk berbicara. Tuhan Maha
Kuasa atas Surga dan Neraka”.
Memang benar!!!!! Kuliah/sekolah itu ibadah, kalau
niat kuliah/sekolahnya untuk ibadah, lha wong kita mah sekolah mau nyari
ijazah, bakal nanti bekerja agar mudah mencari nafkah.
Memang benar!!!!! Bekerja cari nafkah itu ibadah,
tapi bekerja yang bagaimana? Orang kita bekerja sikut sana sikut sini, banting
tulang banting orang, tujuan utamanya cari uang buat beli barang-barang biar
dipandang orang-orang, jarang
orang menolak untuk di puji dan di puja tatkala mereka berjaya.
Pernah kita membaca bismillah saat hendak
berangkat kuliah/sekolah tapi sayang hanya sekedar pernah.
Pernah kita berniat mulia saat hendak mencari
nafkah, tapi semuanya terlupa ketika melihat gemerlapnya dunia.
Lalu kapan ibadahnya??????
Oh mungkin saat sholat yang 5 waktu itu dianggap
cukup. Karena kita pikir;
sholat begitu besar pahalanya, sholat amalan yang dihisab paling pertama, sholat
jalan untuk membuka pintu surga. Kenapa kita harus cukup kalau ibadah kita hanyalah sholat kita!!!!!
Berapa sholat kita dalam 50 tahun??????
1x sholat = ± 10 menit….. 5x sholat = ± 1 jam. Dalam waktu 50 tahun waktu yang terpakai sholat = 18.250 hari x 1 jam = 18.250 jam = 2 tahun.
Kesimpulan: waktu yang kita manfaatkan dalam 50
tahun di dunia cuma 2 tahun untuk sholat…………2 tahun dari 50 tahun kesempatan
kita, itupun belum tentu
sholat kita bermakna berpahala dan di terima. Dan sekiranya sholat kita selama 2 tahun
berpahala rasa-rasanya tidak sebanding dengan perbuatan dosa-dosa kita selama
50 tahun; dalam ucap kata kita yang selalu dusta, baik yang terasa maupun yang
di sengaja, dalam ucap kata kita yang selalu cerca terhadap orangtua, dalam
harta kaya kita yang selalu kikir terhadap orang faqir, dalam setiap laku
langkah kita yang selalu bergelimang dosa.
Logika dari logikanya:
Bukan satu yang tidak mungkin kita umat di akhir zaman akan berhamburan di neraka untuk
mendapatkan balasan kelalaian. Terlalu banyak waktu yang terbuang percuma selama manusia hidup di dunia
dan semuanya itu akan menjadi bencana.
Solusi:
Tiada kata terlambat walaupun waktu bergulir
cepat, isilah dengan sesuatu apa yang bermanfaat. Ingat AkhiratPenulis: Ahsan AG
What ever comes on our way, what ever bad we have rage inside this, we always have a choice. We choose to be the best of ourselves. The choice that makes who we are and we can always choose to do what the right. Read More →
Related Posts:
Renungan
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments: